Kenapa Nyamuk Tertarik pada Darah Kita?
Mengapa nyamuk suka mengerubungi tubuh dan pakaian
kita? Untuk menjawab pertanyaan itu, pakar kimia ekologi Walter Lear
meneliti apakah manusia menghasilkan semacam bau yang mengundang
nyamuk. Ia dan para koleganya menemukan zat yang mereka cari,
yakni nonanal, zat yang dihasilkan manusia dan burung-burung yang
mengeluarkan aroma yang mengundang nyamuk Culex.
Ia awalnya melakukan percobaan pada dirinya sendiri. “Aku mengukur
kadar pada diriku sendiri,” kata Leal. Rekannya menempelkan alat
seperti suntikan pada kulitnya, lalu dibungkus dengan aluminium foil
agar terisolasi. Setelah sejam, ujung suntikan itu dimasukkan ke suatu
alat untuk mengukur kadar nonanal.
“Ternyata tubuhku menghasilkan cukup banyak (nonanal),” kata Leal,
“Saya rasa tubuh saya melepaskan 20 nanogram (nonanal) per jam. Itu
termasuk tinggi.”
Kini Leal sadar bahwa inilah alasan kenapa dulu ketika ia di
Meksiko, walaupun sudah melakukan langkah-langkah pencegahan, ia tetap
diburu nyamuk.
“Banyak sekali nyamuknya, saya hampir tak percaya,” ia bernostalgia,
“Aku menyemprotkan Deet (anti nyamuk) di mana-mana, sampai di
rambutku. Dan waktu pagi aku sadar nyamuk-nyamuk bahkan menggigit
menembus kaos kakiku, padahal cukup tebal. Kalau kelewatan satu titik
saja, maka pasti ditemukan nyamuk, lalu digigit. Nyamuk bahkan bisa
menggigit menembus jeans, selama mereka tahu di baliknya ada pembuluh
darah. Mereka juga bisa mendeteksi panas tubuh.”
Sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar