Tetanus
A.Pengertian
Tetanus yang
juga dikenal dengan lockjaw, merupakan penyakit yang disebabkan oleh
tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot.
Kata tetanus diambil dari bahasa
Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang.
B.Penyebab Tetanus
Tetanus
adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Clostridium tetani. Kuman ini
menghasilkan racun yang dapat menghasilkan racun yang dapat mempengaruhi
jaringan saraf manusia. Racun ini akan menjalar di sepanjang saluran saraf
tepi, sampai ke susunan saraf pusat, dan mengikuti aliran darah. Adanya racun
ini mengakibatkan kekakuan otot di seluruh tubuh.
C.Gejala Tetanus
Gejala penyakit
tetanus bisa dibagi dalam tiga tahap, yaitu:
Tahap awal
Rasa nyeri
punggung dan perasaan tidak nyaman di seluruh tubuh merupakan gejala awal
penyakit ini. Satu hari kemudian baru terjadi kekakuan otot. Beberapa penderita
juga mengalami kesulitan menelan. Gangguan terus dialami penderita selama
infeksi tetanus masih berlangsung.
Tahap kedua
Gejala awal
berlanjut dengan kejang yang disertai nyeri otot pengunyah (Trismus). Gejala
tahap kedua ini disertai sedikit rasa kaku di rahang, yang meningkat sampai
gigi mengatup dengan ketat, dan mulut tidak bisa dibuka sama sekali. Kekakuan
ini bisa menjalar ke otot-otot wajah, sehingga wajah penderita akan terlihat
menyeringai (Risus Sardonisus), karena tarikan dari otot-otot di sudut mulut. Pada
tahap ini, gejala lain yang sering timbul yaitu penderita menjadi lambat dan
sulit bergerak, termasuk bernafas dan menelan makanan. Penderita mengalami
tekanan di daerah dada, suara berubah karena berbicara melalui mulut atau gigi
yang terkatub erat, dan gerakan dari langit-langit mulut menjadi terbatas.
-Tahap ketiga
Daya rangsang dari sel-sel saraf
otot semakin meningkat, maka terjadilah kejang refleks. Biasanya hal ini
terjasi beberapa jam setelah adanya kekakuan otot. Kejang otot ini bisa
terjadi spontan tanpa rangsangan dari
luar, bisa pula karena adanya rangsangan dari luar. Misalnya cahaya, sentuhan,
bunyi-bunyian dan sebagainya. Pada awalnya, kejang ini hanya berlangsung
singkat, tapi semakin lama akan berlangsung lebih lama dan dengan frekuensi yang
lebih sering.
D.Pengobatan Tetanus
Bila
sudah ada gejala ringan tetanus, maka sumber luka (infeksi) harus segera
diketahui.Kemudian, kadang dokter membuka luka baru dengan tujuan ada udara
masuk, sehingga kuman mati karena mendapat oksigen. Setelah itu luka
dibersihkan dengan antiseptik atau H2O2 dan antibiotik (penisilin).
Untuk membunuh toksin tetanus,
biasanya pasien diberi suntikan ATS (antitetanus serum). Sedangkan untuk
mengatasi kejangnya diberi obat penenang (barbiturat atau valium). Jika keadaan
pasien cukup gawat, misalnya otot-otot yang berhubungan dengan pernafasan (otot
dada) kaku, maka pasien perlu diberi alat respirator.
Perawatan tetanus perlu sedikit
‘spesial’ karena pasien bersifat hipersensitif terhadap rangsang. Ini
disebabkan karena toksin yang menempel di otot memblok sistem neoromoskular
sehingga otot mudah terangsang. Kena rangsang sedikit saja, mereka bisa
kejang-kejang yang sifatnya amat melelahkan. Karena itu kebanyakan pasien
tetanus dirawat di ruang ICU dan jika perlu dibius umum.
Biasanya kamar perawatan pasien
tetanus diletakkan di ujung atau di tempat yang relatif sepi. Bahkan dulu
pasien dirawat di tempat yang gelap, agar lebih tenang dan menghindari
rangsang. Seringkali pasien tetanus membutuhkan waktu yang relatif lama untuk
penyembuhannya (2-3 bulan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar