TUGAS KELOMPOK
ILMU DASAR
KEPERAWATAN 1
Hormon Yang Terkait
dengan Keseimbangan Cairan dan elektrolit
Kelompok 1
Tri Hardiansyah
Ahmad Rizki
Anggy Dwi Puspita
Rizki Triza
Novriyanti
Dewi angraini
Retno Damayanti
Febriana Adeliaputri
Eka Jeki
PSIK 2 REG A4
PROGRAM STUDI ILMU
KEPERAWATAN
STIK BINA HUSADA
PALEMBANG
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji
kehadirat Allah SWT, pencipta alam semesta, tidak lupa sholawat dan salam
semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw.,karena atas rahmat dan karunia
Allah tugas ini dapat kami selesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing, dr Alfarobi, teman–teman dan semua yang telah berpartisipasi
dalam pembuatan makalah ini.
Tugas ini dibuat untuk memenuhi
tugas akademik terstruktur ilmu keperawatan dasar Program Studi Ilmu
Keperawatan Kelas Internasional dan untuk memudahkan mahasiswa dalam
memahami makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami
susun. Dengan harapan dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
semua krtik dan saran senantiasa kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini
agar menjadi lebih baik.
Kepada Allah SWT.,kami mohon
rahmat dan hidayah-Nya. Semoga usaha yang dilakukan ini dalam keridaan-Nya
selalu.
Palembang, April 2012
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................... ii
DAFTAR
ISI.................................................................................... iii
BAB
I................................................................................................ 1
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
B.Masalah
C.Tujuan
BAB
II............................................................................................... 2
Pembahasan....................................................................................... 2
BAB III.............................................................................................. 8
Kesimpulan dan
saran........................................................................ 8
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Hormon merupakan penghantar
(transmiter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran darah dan
selanjutnya di bawa oleh sel-sel tanggap (responsive cells) tempat terjadinya
khasiat tersebut menurut starling.Hormon disentesis dalam jaringan dan diangkut
oleh sistem sirkulasi untuk bereaksi pada sel-sel yang berdekatan dalam
jaringan.Molekul yanhg di hasilkan oleh jaringan tertentu,setelah dikeluarkan
langsung masuk ke dalam darah untuk dibawa ke tempat tujuan.Secara khusus
hormon dikaitkan dengan kimia organik yang mempunyai aktivitas tinggi meskipun
hanya diberikan dalam jumlah yang sangat sedikit.Hormon yang dihasilkan
langsung disekresikan ke dalam pembuluh darah langsung ke tempat yang
membutuhkan,setibanya di tempat organ tujuan,hormon melakukan kegiatan yang
spesifik yaitu mengatur proses metabolisme dari organ tujuan.
Untuk kesehatan dan
kehidupan,cairan dan elektrolit harus berada dalam proporsi yang benar dalam
berbagai jaringan.Hal ini dicapai dengan serangkaian manuver fisiko-kimia yang
kompleks.Keseimbangan cairan berupa air dicapai dengan asupan dan keluaran air
yang seimbang.Ketika air tidak dapat dihindari keluar setiap saat melalui
ginjal,kulit,paru masalah utama adalah untuk mempertahankan cukup air dalam
tubuh.Dalam tubuh yang sehat, 60 % dari berat badan terdiri atas air yang
terdapat dalam dua komponen yaitu cairan intraseluler dan cairan
ekstraseluler.Ekstraseluler dibagi dua yaitu interstisial (di anatara sel) dan
intravaskuler (dalam pembuluh darah).Dari sejumlah cairan dalam tubuh ,2,3 %
cairan berada dalam intraseluler dan 1,3 cairan berada dalam ekstraseluler
(intertsial 65% intravaskular 35%).Misalnya : seorang dengan berat badan
60 kg memiliki cairan dalam tubuh 40 liter yang terdiri atas cairan
intraseluler 27 liter dan cairan ekstraseluler 13 liter (cairan intertsial 8
liter dan cairan intravaskular 5 liter).
2.RUMUSAN MASALAH
2.1 Apa sajakah hormon terkait
dengan keseimbangan cairan dan elektrolit?
2.2 Bagaimana seharusnya
banyaknya cairan dalam tubuh sehingga dapat seimbang?
2.3 Apa saja yang mempengaruhi
cairan dan elektrolit dalam tubuh?
3.TUJUAN
3.1 Agar semua mahasiswa dapat
mengetahui dan memahami tentang hormon untuk keseimbangan cairan dan
elektrolit.
3.2 Agar dapat mengetahui cairan
yang dibutuhkan oleh tubuh.
3.3 Agar dapat mengaplikasikan
pengetahuan ini dalam praktek kehidupan sehari-hari.
3.4 Agar dapat asupan cairan
dalam tubuh sudah seimbang atau belum.
3.5 Agar dapat memenuhi asupan
cairan dalam tubuh
BAB II
PEMBAHASAN
II.I ISI
Untuk kesehatan dan
kehidupan,cairan dan elektrolit harus berada dalam proporsi yang benar dalam
berbagai jaringan.Hal ini dicapai dengan serangkaian manuver fisiko-kimia yang
kompleks.Keseimbangan cairan berupa air dicapai dengan asupan dan keluaran air
yang seimbang.Ketika air tidak dapat dihindari keluar setiap saat melalui
ginjal,kulit,paru masalah utama adalah untuk mempertahankan cukup air dalam
tubuh.
Dalam tubuh yang sehat, 60 % dari
berat badan terdiri atas air yang terdapat dalam dua komponen yaitu cairan
intraseluler dan cairan ekstraseluler.Ekstraseluler dibagi dua yaitu
interstisial (di anatara sel) dan intravaskuler (dalam pembuluh darah).Dari
sejumlah cairan dalam tubuh ,2,3 % cairan berada dalam intraseluler dan 1,3
cairan berada dalam ekstraseluler (intertsial 65% intravaskular 35%).Misalnya :
seorang dengan berat badan 60 kg memiliki cairan dalam tubuh 40 liter yang
terdiri atas cairan intraseluler 27 liter dan cairan ekstraseluler 13 liter
(cairan intertsial 8 liter dan cairan intravaskular 5 liter).
Untuk kesehatan dan
kehidupan,cairan dan elektrolit harus berada dalam proporsi yang benar dalam
berbagai jaringan.Hal ini dicapai dengan serangkaian manuver fisiko-kimia yang
kompleks.
Terdapat sekitar 50 liter air
dalam tubuh pada seseorang dengan berat badan rata-rata 70 kg.
Air membentuk 75% tubuh bayi
Air membentuk 70% tubuh laki-laki
dewasa
Air membentuk 55% tubuh laki-laki
tua
Karena wanita memiliki lemak relatif lebih banyak (yang relatif
bebas-air),jumlah air dalam seorang wanita sekitar 10% lebih sedikit dari pada
laki-laki.Air terkandung dalam dua “kompartemem” utama dalam tubuh.Cairan intraselular
(CIS): yaitu air dalam berbagai sel tubuh.sekitar 70% jumlahbtotal air dalam
tubuh.Cairan ekstraseluler (CES): yaitu air bukan di dalam sel.Sekitar 30%
jumlah air total dalam tubuh.Air ini terdapat dalam cairan intertsial :di
temukan dalam ruang jaringan antar sel,plasma darah,cairan
serebrospinal,limfe,cairan dalam rongga serosa dan sendi.Dalam jumlah terlalau
sedikit untuk berperan dalam keseimbangan cairan.CIS adalah medium tempat
terjadinya aktivitas kimia sel.CES adalah medium untuk pengangkutan zat kimia
dari satu sel ke sel lain.Serangkain pertukaran yang rumit terjadi dalam dua
arah antara CIS dan CES untuk mempertahankan keseimbangan kimia dan elektrolit
yang benar dan mempertahankan ph normal.
Keseimbangan air
Keseimbangan air dicapai dengan asupan dan keluaran air yang
seimbang.Ketika air tidak dapat dihindari keluar setiap saat melalui
ginjal,kulit dan paru,masalah utama adalah mempertahankan cukup air dalam
tubuh.Asupan air diperoleh melalaui 3 cara:
a) Minum: Jumlah
yang di peroleh pada dasarnya dikendalikan oleh rasa haus,tetapi lebih banyak
dipengaruhi oleh kebiasaan minum.Rasa haus tidak selalu akibat kekeringan
mulut;hipotalamus otak terdapat “pusat minum” yang bereaksi terhadap dehidrasi
b) Makan;makanan
mengandung air,
c) Oksidasi makanan
dalam tubuh
Kehilangan air
Air hilang melalui 4 cara:
a) Sebagai urine
sekitar 1,5 liter per hari,bervarisai dengan asupan air dan air yang hilang
melalui rute lain,misalnya melalui keringat,
b) Dalam udara
ekspirasi dari paru : sekitar 400 ml per hari,
c) Dalam feses :
sekitar 100 cc per hari,
d) Melalui kulit :
sebagai keringat atau penguapan tak terlihat,jumlah bervariasi dengan
suhu,kelembapan,dan sirkulasi udara,jumlah pakain yang dipakai,banyaknya kerja
yang dilakukan.
Kehilangan air utama-melalui
ginjal-sebagian tidak dapat di hindari,sebagian di kendalikan oleh hormon
antidiuretik (ADH), ADH dihasilkan oleh hipotalamus dan dialirkan menuju
kelenjar hipofisis,yang di keluarkan bila dibutuhkan.Hormon ini mengatur
reabsorbsi air dari tubulus distal ginjal dan dengan demikian mengatur jumlah
urine yang diekskresikan.
Ph
Ph adalah petunjuk konsentrasi
ion hidrogen (H) dalam larutan dan dengan demikian menunjukan derajat keasaman
ph cairan tubuh normal adalah 7,36-7,44.terdapat kekacauan dalam penggunaan
istilah asidemia,asidosis,alkalemia,alkalosis.
Aidemia
digunakan untuk penurunan ph berat,yaitu di bawah 7,3.Alkelimia digunakan untuk
peningkatan di atas 7,5.Asidosis dan alkolosis kadang-kadang di gunakan sebagai
pengganti asidemia dan alkemia,kadang-kadang menggambarkan perubahan minor dan
kemudahan kompensasi pH.
Agar terjadi proses metabolik
normal,Ph harus teyap dalam batas normal.Dapar dalam darah membantu
mempertahanakan stabilitas ini.Larutan dapar adalah larutan yang menahan
perubahan ph dengan kemampuan menyerap asam atau basa dalam jumlah kecil.
Karbon dioksida dan asam
dihasilkan proses metabolisme cendrung dieksresikan melalui paru dalam udara
ekspirasi dan asam melalui tubulus ginjal.Bila jumlah basa meningkat,frekuensi
dan kedalaman respirasi akan menurun,dengan akibat semakin sedikit karbon
dioksida yang dieksresikan,ginjal bereaksi dengan mengeksresikan bikarbonat dan
menahan ion ph.
Gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit dapat terjadi dalam berbagai kondisi,yang mengakibatkan:
a) Defisiensi atau
kelebihan cairan
b) Defisiensi atau
kelebihan natrium
c) Defisiensi atau
kelebihan kalium
Defisiensi cairan terjadi pada
koma,dengan ketidakmampuan untuk menelan,tidak memiliki air minum seperti saat
di padang pasir atau di perahu di tengah laut.
Kelebihan cairan menghasillkan
edema,kelebihan cairan dalam ruang jaringan.Hal ini terjadi pada gagal
jantung,sindrom nefotik (penyakit ginjal),obstruksi aliran limfe pada bagian
tubuh,dalam famine,dll.Cairan tertarik ke dalam ruang jaringan bagian tubuh
yang terendah.
Defisiensi natrium terjadi pada
keringat berlebihan bila cairan banyak di gantikan dan tanpa garam,dan pada
penyakit addison,penyakit korteks adrenal.Defisiensi cairan dan natrium terjadi
pada muntah dan diare berat.
Defisiensi kalium terjadi pada
diare,krisis diabetik,terapi diuretik jangka panjang,ketika pasien di beri
infus glukosa-salin jangka panjang tanpa tambahan kalium.Kelebihan kalium
terjadi pada cedera jaringan berat dan gagal ginjal kronik.Komposisi cairan
tubuh zat yang terlarut dalam cairan tubuh terdiri dariatas elektrolit dan
nonelektrolit.Zat nonelektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam
larutan dan tidak bermuatan listrik,sedangkan elektrolit adalah substansi
berupa ion-ion yang mamapu menghantar listrik.Aliran ion-ion listrik bermuatan
positif disebut kation dan yang bermuatan negatif disebut anion.
1.Zat
mengandung elektrolit
a. Kation : K
(kalium)
: Na (natrium)
: Ca (kalsium)
: Mg (magnesium)
b. Anion : Cl
(klorida)
: HCO
(karbonat)
: PO (posfat)
:SO (sulphat)
: Protein
:Asam organik
2 .Zat yang bukan elektrolit
a) Air
b) Dekstrose
c) Ureum
d) Kreatinin
Konsentrasi elektrolit dalam
cairan tubuh bervarisi pada satu bagian dengan bagian lainnya,dalam keadaan
sehat harus berda pada bagian yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.Kation
utama pada cairan ekstraseluler adalah natrium,sedangkan anion utamanya adalah
klorida dan bikarbonat.Konsentrasi dari elektrolit ini rendah pada cairan
intraseluler.Pada CIS,kalium adalah kation utama dan fospat adalah anion
utama.Konsentrasi elektrolit-eloktrolit ini rendah pada CES.Sebagai partikel
terbanyak dalam CES,natrium memegang peranan penting dalam mengendalikan volume
cairan tubuh total,sedangkan kalium penting dalam pengendalian volume sel.
Perbedaan muatan listrik di dalam
dan di luar membran sel penting untuk menghasilkan kerja sraf dan
otot,sedangkan perbedaan konsentrasi kalium dan natrium di dalam atau di luar
membran sel penting untuk mempertahankan perbedaan muatan listrik itu.Meskipun
konsentrasi ion pada tiap bagian berbeda-beda hukum netrelitas listrik
menyatakan bahwa jumlah muatan-muatan negatif harus sama dengan jumlah
muatan-muatan positif dalam setiap bagian.Mempertahankan muatan listrik yang
netral merupakan faktor penting agar dapat menetukan pemindahan ion CES dan CIS
pada ginjal.
Bila sustu zat terlarut
ditambahkan pada air murni,maka zat ini akan menurunkan konsentrasinya dalam
campuran tersebut.Jadi, semakin tinggi konsentrasi zat terlarut dalam suatu
larutan maka semakin rendah konsentrasi airnya.Selanjutnya,cairan berdifusi
dari regio dengan konsentrasi zat terlarut rendah (konsentrasi air tinggi) ke
regio yang mempunyai konsentrasi zat terlarut tinggi (konsentrasi air rendah).
Karena membran relatif
impermeable terhadap zat terlarut dan sangat permeable terhadap air pada salah
satu sisi membaran sel konsentrasi zat terlarutnya lebih tinngi.
PERPINDAHAN CAIRAN TUBUH DAN
ELEKTROLIT
Cairan tubuh dan zat yang
terlarut di dalamnya brerbeda dalam mobilitas konstan yaitu dalam proses
menerima dan mengeluarkan cairan yang terus-menerus,baik di dalam tubuh secara
keseluruhan maupun di antara berbagai bagian untuk membawa zat gizi,O2 pada
sel,membuang zat sisa,dan membentuk zat tertentu dari sel.
1) Oksigen,zat
gizi,dan cairan elektrolit, diangkut ke paru-paru dan saluran di mana ia akan
menjadi bagian dari cairan dalam pembuluh darah dan di bawa ke bagian tubuh
melalui sistem sirkulasi.
2) Cairan dalam
pembuluh darah dan zat-zat yang terlarut didalamnya secara cepat saling
bertukaran dengan ISF (intraseluler fluidrip) melalui membran kapiler yang
semipermeable.
3) ISF dan zat-zat
yang ada didalamnya saling bertukaran dengan CIS melalui membran sel yang
permeable selektif.
Meskipun,keadaan di atas
merupakan proses pertukaran dan pergantian yang berlangsung terus-menerus
,tetap komposisi dan volume cairan relatif stabil.Keadaan inilah yang di sebut
`keseimbangan atau homeostatis.Perpindahan air dan zat terlarut di antara
bagian tubuh ‘melibatkan mekanisme transpor aktif yang memerlukan
energi,sedangkan transpor pasif tidak memerlukan energi.Difusi dan osmosis
adalah contoh mekanisme transpor pasif.
Beberapa fungsi elektrolit dalam
tubuh sebagai berikut.
1. Membantu dalam
perpindahan cairan antara ruangan dalam sel dan di luar sel terutama dengan
adanya natrium.Apabila jumlah natrium dalam CES meningkat maka sejumlah cairan
berpindah menuju CES untuk keseimbangan cairan.
2. Mengatur
keseimbangan asam basa dan menentukan ph darah dengan adanya sistem buffer.
3. Dengan adanya
perbedaan komposisi elektrolit di CES dan CIS maka akan terjadi perpindahan
yang menghasilkan impuls-impuls saraf dan mengakibatkan terjadinya kontraksi
otot.Fungsi transmisi impuls dari elektrolit adalah sebagai berikut.
a) Kalsium
: Penting dalam fungsi sel untuk depolarisasi (netlarisasi keadaan
polar)
b) Natrium
: mempunyai peranan penting dalam proses osmosis
c) Kalium
:mempunyai peranan penting dalam sel syaraf
d) Magnesium:proses
keseimbangan asam basa
e) Karbonat
:untuk keseimbangan asam basa
f) Fosfat
:membantu enzim dalam metabolisme karbohidrat
g) Protein
:membantu proses osmose sebagai buffer keseimbangan asam basa dan
membentuk hemoglobin
Pengaturan Faal Cairan dan
Elektrolit
Sejumlah mekanisme homeostatis
bekerja tidak hanya untuk mempertahankan konsentrasi elektrolit dan osmotik
dari cairan tubuh,tetapi juga untuk volume cairan tubuh total.Keseimbangan
cairan tubuh dan elektrolit normal adalah akibat dari keseimbangan dinamis
antara makanan dan minuman yang masuk serta keseimbangan yang melibatkan
sejumlah besar sistem organ ,antara lain ginjal,sistem kardiovaskular,kelenjar
hipofisis,kelenjar paratiroid,kelenjar adrenal,dan paru-paru.Ginjal merupakan
pengendali utama kadar elektrolit sangat di tentukan dengan apa yang disimpan
pada ginjal.Ginjal sendiri di atur oleh sejumlah hormon dalam menjalankan
fungsinya.
Natrium dan Air
Keseimbangan air tubuh dan garam
sangat erat kaitannya dalam mempengaruhi osmolitas maupun volume cairan
ekstrasel,tetapi pengaturan keseimbangan natrium dan air melibatkan mekanisme
yang berbeda dan tumpang tindih.Keseimbangan air tubuh terutama di atur oleh
mekanisme rasa haus dan hormon anti diuretik (ADH) untuk mempertahankan
isoosmotik dari plasma,sebaliknya keseimbangan natrium terutama diatur oleh
aldesteron dengan tujuan mempertahankan volume cairan ekstrasel dan perfusi
(pengaliran cairan) jaringan.
Keseimbangan air dan pengaturan
osmotik
Pengaturan osmotik diperantarai
oleh hipotalamus,pituitari,dan tubulus ginjal.ADH merupakan hormon peptida yang
di sintesis di hipotalamus dan di simpan di hipofisis.Hipotalamus mempunyai
osmoreseptor yang peka terhadap osmolalitas darah dan pusat rasa haus.Rasa haus
merangsang pemasukan air dan merangsangADH untuk permeabelitas duktus kolektif
ginjal untuk meningkat reabsorbsi air akibatnya terjadi peningkatan volume air
tubuh yang akan memulihkan osmolitas plasma kembali normal dan terbentuknya air
kemih yang hiperosmotik (pekat) dengan volume yang sedikit.Penurunan osmolitas
plasma mengakibatkan terjadinya penekanan rasa haus dan menghambat pelepasan
ADH sehingga osmolitas plasma dalam keadaan normal yang varisinya tidak
melebihi 1-2%.
Pengaturan Keseimbangan Natrium
Mempertahankan volume plasma
penting artinya bagi perfusi jaringan karena hal ini sangat erat kaitannya
dengan pengaturan keseimbangan natrium.Mekanisme pengaturan keseimbangan volume
tergantung pada perubahan volume sirkulasi efektif yaitu bagian dari volume CES
pada ruang vaskular yang melakukan perfusi aktif pada jaringan.
Pada orang yang sehat,volume CES
umumnya berubah-ubah sesuai dengan volume sirkulasi efektifnya dan berbanding
secara profesional dengan natrium total tubuh karena natrium adalah zat
terlarut utama yang menahan air dalam CES.Pengaturan sekresi natrium oleh
ginjal adalah yang paling bertanggung jawab bagi pengaturan volume dalam
tubuh.Aldesteron adalah hormon yang disekresi oleh glomerulosa pada korteks
adrenal.Produksi aldesteron terutama dirangsang oleh refleks yang di atur oleh
baroreseptor(ujung saraf) yang ada pada arteriol aferen ginjal.Penurunan
sirkulasi efektif dideteksi oleh baroreseptor yang mengakibatkan sel juksta
glomerulus memproduksi protein dan renin.
Pengaturan Kalium pada CES
Aldesteron adalah pengendali
utama dalam bagi sekresi kalium pada nefron ginjal.Peningkatan sekresi aldesteron
menyebabkan reabsorbsi natrium,air,dan ekskresi kalium.Sebaliknya,penurunan
sekresi aldesteron menyebabkan ekskresi natrium dan air,serta penyimpanan
kalium.Rangsangan utama bagi sekresi aldesteron adalah penurunan volume
sirkulasi efektif atau penurunan kalium serum serta peningkatan natrium serum
yang akhirnya akan menyebabkan penurunan aldesteron.
Ekskresi kalium dipengaruhi oleh
keadaan asam-basa dan kecepatan aliran di tubulus distal.Pada keadaan
alkolosis,ekskresi kalium akan meningkat dan pada keadaan adidosis akan
menurun.Pada tubulus distal,ion hidrogen dan ion kalium bersaing untuk
diekskresi sebagai pertukaran dengan reabsorbsi natrium untuk mempertahankan
muatan listrik tubuh yang netral.
Jika terjadi alkalosis metabolik
yang disertai dengan kekurangan ion hidrogen,tubulus akan menukar natrium dan
kalium demi mempertahankan ion hidrogen,tetapi saat asidosis metabolik tubulus
akan meningkatkan ekskresi hidrogen dan menurunkan sekresi kalium.
Susunan dinding kapiler penyekat
antara plasma dan cairan intertisial berbeda dari satu jaringan ke jaringan
yang lain.Pori-pori dalam dinding kapiler merupakan tempat pertemuan antara
sel-sel endotel yang ukurannya terlampau sempit untuk memungkinkan protein
plasma dan koloid lain melintasinya dengan jumlah yang berarti.Koloid mempunyai
massa yang besar dalam plasma dan dalam jumlah yang besar.Dinding kapiler
merupakan impermeable untuk koloid yang membangkitkan tekanan osmosis sebesar
kira-kira 25 mmHg.
SISTEM CAIRAN TUBUH KHUSUS
Beberapa sistem cairan tubuh
khusus di dalam tubuh melaksanakan fungsi khusus untuk tubuh yang
bersangkutan.Sistem cairan ini mempunyai sifat-sifat yang mirip satu sama lain
dan sifat cairan interstisial.
1. Cairan
serebrospinalis
Mengisi seluruh ruangan yang
melingkingi otak dan medula spinalis,mempunyai volume kira-kira 1650 ml dan
kira-kira 150 ml dari volume ini terisi oleh cairan serebospinalis yang di
temukan di dalam ventrikel otak dan di dalam sisterna sekitar oraserata dalam
ruang subrakhonoid sekitar otak,dan medula spinalis.Semua ruang ini saling
berhubungan dan tekanan cairan tersebut diatur pada suatu tingkat yang konstan.
2. Cairan
intraokular
Cairan intraokular berada dalam
mata untuk menimbulkan tekanan yang cukup di dalam bola mata.Untuk mengembangkannya
cairan ini dapat di bagi dua yaitu:
a) Homor aqueous
yang terdapat di depan dan di samping lensa merupakan cairan yang bergerak
bebas.Zat ini berdifusi dengan perlahan di dalam humor vitreus,tetapi hanya
sedikit aliran cairan.cairan ini terus-menerus dibentuk dan diabsorbsi
berfungsi mengatur volume total dan tekanan cairan intraokular.
b) Humor viterus
:cairan yang terletak di antara lensa dan retina.
BAB II
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Untuk kesehatan dan kehidupan,cairan dan elektrolit harus berada dalam
proporsi yang benar dalam berbagai jaringan.Hal ini dicapai dengan serangkaian
manuver fisiko-kimia yang kompleks.Keseimbangan cairan berupa air dicapai
dengan asupan dan keluaran air yang seimbang.Ketika air tidak dapat dihindari
keluar setiap saat melalui ginjal,kulit,paru masalah utama adalah untuk
mempertahankan cukup air dalam tubuh. Keseimbangan air dicapai dengan asupan
dan keluaran air yang seimbang.Ketika air tidak dapat dihindari keluar setiap
saat melalui ginjal,kulit dan paru,masalah utama adalah mempertahankan cukup
air dalam tubuh. Keseimbangan air tubuh dan garam sangat erat kaitannya dalam
mempengaruhi osmolitas maupun volume cairan ekstrasel,tetapi pengaturan keseimbangan
natrium dan air melibatkan mekanisme yang berbeda dan tumpang
tindih.Keseimbangan air tubuh terutama di atur oleh mekanisme rasa haus dan
hormon anti diuretik (ADH) untuk mempertahankan isoosmotik dari
plasma,sebaliknya keseimbangan natrium terutama diatur oleh aldesteron dengan
tujuan mempertahankan volume cairan ekstrasel dan perfusi (pengaliran cairan)
jaringan.
B.SARAN
Dengan makalah ini kita dapat mengetahui banyak cairan yang di butuhkan
oleh tubuh kita agar dapat seimbang.Asupan makanan dan minuman yang mengandung
hormon dan gizi yang cukup dan hormon cairan dan elektrolit untuk mencapai
keseimbangan tubuh yang baik dan seimbang.Sehingga,cairan tubuh seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Agustinus, Andi Santoso . (1994)
.Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta:Akademi
Perawatan St.Carolus.
Cellon, Victor Moore. (1991).
Segi Praktis Telinga, Hidung, danTenggorokan.Penerjemah:Nubai Iskandar H.
Jakarta:EAGC
Badiah, Atik. (2002).Sistem
Pengindraan danIntegumen.Jakarta:Pusdiknakes Depkes RI.
Baj Pai. (1995). Human Osteology.
Penerjemah:Ridwan Harrianto.Jakarta :Bina Rupa Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar