Wah hari ini saya senang bangat belajar tentang evolusi, yang buat saya senang selain pelajarannya seru ada sedikit nama saya hardy meski bukan Tri hardiansyah saya sudah senang. ini dia pelajaran saya hari ini:
Hukum Hardy-Weinberg
Populasi mendelian yang berukuran besar sangat memungkinkan terjadinya kawin
acak (panmiksia) di antara individu-individu anggotanya. Artinya, tiap individu
memiliki peluang yang sama untuk bertemu dengan individu lain, baik dengan
genotipe yang sama maupun berbeda dengannya. Dengan adanya sistem kawin acak
ini, frekuensi alel akan senantiasa konstan dari generasi ke generasi. Prinsip
ini dirumuskan oleh G.H. Hardy, ahli matematika dari Inggris, dan W.Weinberg,
dokter dari Jerman,. sehingga selanjutnya dikenal sebagai hukum
keseimbangan Hardy-Weinberg.
Di samping kawin acak, ada persyaratan lain yang harus dipenuhi bagi
berlakunya hukum keseimbangan Hardy-Weinberg, yaitu tidak terjadi migrasi,
mutasi, dan seleksi. Dengan perkatan lain, terjadinya peristiwa-peristiwa ini
serta sistem kawin yang tidak acak akan mengakibatkan perubahan frekuensi alel.
Deduksi terhadap hukum keseimbangan Hardy-Weinberg meliputi tiga langkah,
yaitu :
(1) Dari tetua kepada gamet-gamet yang dihasilkannya
(2) Dari penggabungan gamet-gamet kepada genotipe zigot
yang dibentuk
(3) Dari genotipe zigot kepada frekuensi alel pada
generasi keturunan.
Secara lebih rinci ketiga langkah ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
Kembali kita misalkan bahwa pada generasi tetua terdapat genotipe AA, Aa,
dan aa, masing-masing dengan frekuensi P, H, dan Q. Sementara itu,
frekuensi alel A adalah p, sedang frekuensi alel a adalah q. Dari populasi
generasi tetua ini akan dihasilkan dua macam gamet, yaitu A dan a. Frekuensi
gamet A sama dengan frekuensi alel A (p). Begitu juga, frekuensi gamet a sama
dengan frekuensi alel a (q).
Dengan berlangsungnya kawin acak, maka terjadi penggabungan gamet A dan a
secara acak pula. Oleh karena itu, zigot-zigot yang terbentuk akan memilki
frekuensi genotipe sebagai hasil kali frekuensi gamet yang bergabung. Pada
Tabel 15.1 terlihat bahwa tiga macam genotipe zigot akan terbentuk, yakni AA,
Aa, dan aa, masing-masing dengan frekuensi p2, 2pq, dan q2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar