1. Pengertian Pers
Apa bedanya jurnalistik dengan pers? Dalam pandangan
orang awam, jurnalistik dan pers seolah sama atau bisa dipertukarkan satu sama lain.
Sesungguhnya tidak, jurnalistik menujuk pada proses kegiatan, sedangkan pers berhubungan
dengan media. Dengan demikian jurnalistik pers berarti proses kegaitan mencari, menggali, mengumpulkan,
mengolah, memuat dan
menyebarkan berita melalui media berkala pers yakni sura kabar, tabloid atau
majalah kepada
khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.
2. Perkembangan
pers di Indonesia sejak zaman VOC hingga sekarang mengalami pasang surut,
adapun perkembangan pers puncaknya terjadi padaa saat reformasi sekitar tahun
1998 sampai 1999, sebagai akibat di cabutnya izin operasi bagi setiap penyiaran
penerbitan.
3. Sejarah Pers
Indonesia
BEBERAPA hari setelah teks proklamasi dibacakan Bung
Karno, dari kota sampai ke pelosok telah terjadi perebutan kekuasaan dalam berbagai
bidang, termasuk pers. Yang direbut terutama adalah peralatan percetakan. Perebutan
kekuasan semacam ini telah terjadi di perusahaan koran milik Jepang yakni Soeara Asia
(Surabaya),Tjahaja (Bandung) danSinar
Baroe (Semarang).
Dan pada tanggal 19 Agustus 2605 koran-koran tersebut telah terbit
dengan mengutamakan berita sekitar Indonesia Merdeka.
Dalam koran-koran Siaran Istimewa itu telah dimuat secara mencolok teks proklamasi.
Kemudian beberapa berita penting seperti "Maklumat Kepada Seluruh Rakyat Indonesia",
"Republik Indonesia Sudah Berdiri", "Pernyataan Indonesia Merdeka", "Kata
Pembukaan Undang-Undang Dasar", dan lagu "Indonesia Raya".
Di bulan
September sampai akhir tahun 1945, kondisi pers RI semakin kuat, yang ditandai
oleh mulai
beredarnya Soeara Merdeka (Bandung) dan Berita Indonesia (Jakarta),Mer deka,
Independent, Indonesian News Bulletin, Warta Indonesia, dan The Voice of Free Indonesia. Di
masa itulah koran dipakai alat untuk mempropagandakan
kemerdekaan Indonesia. Sekalipun masih mendapat ancaman dari tentara Jepang, namun
dengan penuh keberanian mereka tetap menjalankan tugasnya. Dalam masa klas pertama di tahun
1947, pers kita terbagi dua. Golongan pertama tetap bertugas di kota yang diduduki Belanda. Dan golongan
kedua telah mengungsi ke
pedalaman yang dikuasai RI. Sekalipun aktif di wilayah musuh, yang selalu dibayangi ancaman pemberedelan dan
bersaing dengan koran Belanda, golongan pertama tetap menerbitkan koran yang berhaluanRepublik ein.
Yang terkenal di masa itu antara lain
Merdeka, Waspada, dan Mimbar Umum. Demikian
pula yang bergerilya ke pedalaman,
dengan
peralatan dan bahan seadanya, koran mereka senantiasa menjaga agar jiwa
revolusi
tetap
menyala. Di masa itu telah beredar koran kaum gerilya, yakni Suara
Rakjat, Api Rakjat,
Patriot, Penghela Rakjat, dan Menara.
Koran-koran ini dicetak di atas kertas merang atau
stensil
dengan perwajahan yang sangat sederhana.
4. Fungsi pers nasional sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan
kontrol sosial dan ekonomi, dengan fungsi ini maka pers di tutut bekerja secara
baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar