28 Mei 2011

Ragu

           Ibu, Bapak dulu aku pernah berjanji dengan yakinnya akan menebus jendela dunia ini dengan ide-ide yang cemerlang tapi sekarang aku, anakmu ini tersungkur kaku dalam perjalanan mimpi di atas bumi, aku bukannya takut akan Rezeki ku tapi aku takut kekecewaan mu pada anakmu ini, karena ku tau rezeki itu telah di atur yang maha kuasa, tapi kali ini aku benar-benar lemah tak berdaya oleh mimpi yang tinggi itu.
         mimpi itu setinggi langit ketujuh yang teramat jauh dari pandangan mata, sudah dari bayi uang mu habis tertelan oleh ku, jika diperhitungkan tak mampu aku membayarnya, bahkan negeri ini pun akan terjual jika di hitung, tapi engkau begitu menyayangi ku, sementara aku belum mampu memberikan balasan dari setetes keringat yang engkau curahkan untuk ku, aku telah berjanji pada langit ke tujuh untuk memberikan senyum manis dengan kesuksesan ku tetapi setelah beberapa kegagalan yang ku dapat, aku mulai ragu dengan janji itu, ragu tak mampu, tapi aku tak kan menyerah selayaknya engkau tak menyerah membimbing, mendidik dan membesarkan aku, terlalu kecil kegagalan itu jika di bandingkan usahamu untuk anakmu ini, ya Allah berilah aku kesempatan untuk membalas semua ini.

Tidak ada komentar: