Tahap-tahap perubahan
secara garus besar:
1.Naluri
Menggunakan akal
pikiran untuk mmelihara keshatan dalam tingkatan yang paing sedrhana.
Contohnya: menyusui anak
2.Animisme
Pengobtan dan perawatan
dengan cara mengusir roh oleh para dukun melalui mantera atau alat dari alam
3.Dewa
Kuil sebgai tempat
orang sakit dan berbagai rumah sakit pada zaman primitif
4.Ketabiban(14 abad SM)
Menggunakan tekhnologi
sedikit lebih maju contoh: pembalutan, higiene umum dan manusia. Berkembang di
India, Mesir, Tiongkok dan Roma
5.Diakones
Kelompok para wanita
tua dan janda yang membantu pendeta melayani dan merawat orang sakit
6.Philantrop
Kelompok kasih sayang
yang menjauhkan diri dari kaeramaian dunia dan berfokus pada perawatan orang
sakit, tenaga inti perawat di rumah sakit
7.Pengaruh peneybaran
agama islam (632 M) ilmu kesehatan terutamakedokteran dan keperawatan
berkembang pesawat seperti Spanyol, Arab Saudi, Afrika Utara dan Asia Barat
8.Perawat terdidik
(600-1583)
Institusi dan lembaga
pendidikan a.l Hotel Dien dan Lion yang menjadi ruma sakit terbesar dan
terlengkap di Prancis
9.Perode Awal Perawat
Profesional (abad 18 dan 19)
Florence
nightingale adalah seseorang wanita yang berperan
pentig dalam perkembangan ilmu keperwatan: membantu korban perang, mendirikan
sekolah perawat dengan nama King College
Hospital tahun 1860 mendapat bantuan dari pemerintah Turki dan Roma
mendirikan sekolah perawat dengan nama Nightingale Nursing Scholl dan RS Thomas
di London sebgai lahan praktek, penyelenggara kegiatan pengembangan
keperawatan.
Perkembangan keperwatan
di Indonesia
1.Penjaga orang sakit
(zieken oppasser)
a). sebelum VOC datang
ke Indonesia (1602-1799) keperwatan di Indoensia masih bersifat tradisioanal
b). VOC masuk
mendirikan RS pertma disebut Binnen Hospital (1799), tenaga perwat dari
penduduk pribumi yang bertanggung jawab atas perawatan
kustodialpasien(bed-side-care) dibagi atas: sebagai kepala bangsa(binnen
vaders) dan penjaga orang atau juru perawat(zieken oppassers)
c). Tahun 1800 VOC
bubar Belanda mengambil alih dan tahun 1808 Gubernur Jenderal HW Daendels
membangun beberapa RS di Bnadung. Semarang, Surabaya dan RS kecil yang sudah
dietrapakan sistem rujukan pengelompokan pasisen sesusai penyakit dan sanitasi
rumah sakit
d). Tahun 1951 berdiri
sekolah kedokteran untuk pribumi (school Voor Inlandsche Gameiskundige) berubah
nama Stovia dan sekolah bidan pribumi, lulusan disebut Dokter Jawa yang
bertugas membantu dokter Belanda
2. Model keperawatan
vokasional (awal abad 19) pelatihan dari pendidikan keperawatan non formal
3.Model Keperwatan
Kuratif
Dimulai oleg Gubernur
Rafles ddengan program vaksinasi cacar air dan pengobatan penykit seksual,
pelatihan bagi ulama dan tokoh masyarakat pemerintah melatih tenaga perawat
Mantri Cacar. Di RS melakukan tindakan dan pengobatan untuk kasus sulit di
rujuk ke RS besar Dokter Belanda.
4.Keperawatan Semi
Profesioanl
Sistem magang bagi
lulusan sekolah dasar selama empat tahu dan lulus dengan gelas Diploma
Al(perawat umum) dan Diploma B1 (perawat jiwa), pembagian kerja perawat
berdasarkan gelar yang diperoleh:
a). MantriVerpleger:
memberikan peerawatan kustodial di rumah sakit adalah asisten Lab
b). Mantri Verpleger
kelas 1: sebgai spesialis pengobatan di poliklik
c). Perawat/Verpleger:
merawat pasien berkembangsaan asing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar